Elastisitas - Jurnal Ekonomi Pembangunan http://www.elastisitas.unram.ac.id/index.php/elastisitas Elastisitas-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Mataram en-US Elastisitas - Jurnal Ekonomi Pembangunan 2655-6944 ANALISIS DAMPAK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INKLUSIF PADA KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016-2021 http://www.elastisitas.unram.ac.id/index.php/elastisitas/article/view/70 <p>Pertumbuhan ekonomi inklusif yaitu pertumbuhan ekonomi yang dapat menurunkan tingkat kemiskinan dan pengangguran, menciptakan pemerataan, serta mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi. Salah satu strategi yang dapat ditempuh untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi inklusif adalah dengan pembangunan infrastruktur di seluruh sektor di seluruh wilayah secara merata.</p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh infrastruktur jalan, listrik, air, pendidikan, dan pasar secara parsial maupun simultan terhadap pertumbuhan ekonomi inklusif kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016-2021 . Pengujian dilakukan pada 10 kabupaten/kota di Provinsi NTB dengan tahun pengamatan yaitu tahun 2016-2021. Penelitian ini menggunakan &nbsp;pendekatan kuantitatif dan metode asosiatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi, lalu dianalisis dengan analisis regresi data panel pendekatan Random Effect Model (REM) menggunakan software Eviews 12.</p> <p>Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Infrastruktur jalan dan pendidikan berpengaruh tidak signifikan dan negatif terhadap pertumbuhan ekonomi inklusif. Infrastruktur listrik, air, berpengaruh signifikan dan positif, sedangkan infrastruktur pasar berpengaruh signifikan dan negatif terhadap pertumbuhan ekonomi inklusif. Infrastruktur jalan, listrik, air, pendidikan dan pasar secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi inklusif. Implikasi penelitian ini adalah menghasilkan temuan baru mengenai pengaruh infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi inklusif dan sebagai bahan pertimbangan pemerintah dalam melakukan pembangunan infrastruktur yang optimal, sehingga pertumbuhan ekonomi yang inklusif dapat tercapai.</p> Lina Afriyana Emi Salmah Siti Sriningsih Iwan Harsono Copyright (c) 2023 Lina Afriyana, Emi Salmah, Siti Sriningsih, Iwan Harsono https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2023-03-28 2023-03-28 5 1 1 12 10.29303/e-jep.v5i1.70 STRATEGI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DI KOTA BATAM http://www.elastisitas.unram.ac.id/index.php/elastisitas/article/view/71 <p>Batam telah menjadi salah satu kota dengan pertumbuhan terpesat di Indonesia. Sejak dibangun&nbsp;pada&nbsp;tahun 1970-an oleh Otorita Batam (saat ini bernama <em>BP Batam</em>), Pulau Batam telah berkembang dan memiliki berbagai keunggulan secara ekonomi. Titik awal permasalahan krusial yang dihadapi Kota Batam adalah sejak diterapkannya otonomi daerah di Batam. Kehadiran Pemerintah Kota Batam pada tahun 2000 sebagai pelaksana otonomi daerah dan memiliki kedudukan hukum dan politik yang sangat kuat, memunculkan fakta munculnya dualisme kelembagaan dengan Badan Pengusahaan (BP) Batam yang telah hadir sejak tahun 1970-an. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran apa saja permasalahan yang dihadapi oleh Kota Batam terkini&nbsp;dan alternatif solusi kebijakan apa yang dapat diterapkan di Batam. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif eksploratif, selain&nbsp;menggunakan data sekunder, juga menggali sumber data primer dengan cara&nbsp;melakukan survei dan wawancara langsung dari berbagai narasumber di Batam&nbsp;yang dianggap&nbsp;<em>expert</em>, memahami dan/atau sebagai pelaku kebijakan di Batam.&nbsp;Dari hasil penelitian, diketahui bahwa permasalahan utama yang dihadapi oleh Kota Batam secara berurutan adalah adanya dualisme kelembagaan dan/atau kewenagan antara Pemerintah Kota Batam dan Badan Pengusahaan Batam, makin menurunnya investasi dan tingkat pertumbuhan ekonomi di Batam, masalah pengangguran, adanya ketidakpastian hukum dikarenakan sering terjadinya pergantian kebijakan di Batam, masalah perburuhan, penurunan daya saing Batam, dan permasalahan sosial di Batam. Selain itu, dari hasil penelitian juga&nbsp;memunculkan&nbsp;beberapa alternatif kebijakan yang dapat diterapkan di Batam, antara lain&nbsp;dipertahankan kebijakan <em>Free Trade Zone</em>&nbsp;(FTZ) di Batam, penerapan kebijakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Batam, dan menerapkan otonomi khusus di Batam.</p> Zaenuddin Muhammad Copyright (c) 2023 Zaenuddin Muhammad https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2023-03-28 2023-03-28 5 1 13 20 10.29303/e-jep.v5i1.71 PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS DAN DANA BAGI HASIL TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT http://www.elastisitas.unram.ac.id/index.php/elastisitas/article/view/72 <p>Tujuan penelitian adalah menguji dan menganalisis pengaruh langsung Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Bagi Hasil (DBH) terhadap pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja di Provinsi Kalbar. Bentuk penelitian kuantitatif-deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder &nbsp;tahun 2012-2021. Alat analisis adalah regresi data panel dengan model analisis &nbsp;jalur (<em>path analysis</em>). Hasil penelitian adalah DAU, DAK dan DBH secara parsial dan simultan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. DAU, DAK dan DBH berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja melalui pertumbuhan ekonomi.</p> Lilik Trianto Meiran Panggabean Copyright (c) 2023 Lilik Trianto, Meiran Panggabean https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2023-03-30 2023-03-30 5 1 21 33 10.29303/e-jep.v5i1.72 ALOKASI DANA DESA, PENGELUARAN PEMERINTAH DAN PERTUMBUHAN EKONOMI: STUDI KASUS DATA PANEL SUMATERA BARAT http://www.elastisitas.unram.ac.id/index.php/elastisitas/article/view/73 <p>Pertumbuhan ekonomi merupakan tujuan dari pemerintah disetiap negara. Penelitian ini dilakukan guna melihat sejauh mana pengaruh Alokasi Dana Desa (ADD) dan Pengeluaran Pemerintah serta Covid-19 terhadap pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yakni analisis Kuantitatif dengan mengggunakan regresi linier data panel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yakni pertumbuhan ekonomi sebagai variabel dependen dan Alokasi Dana Desa (ADD), pengeluaran pemerintah dan dampak pandemi covid merupakan variabel independen. Hasil dari penelitian ini yakni Alokasi Dana Desa (ADD) berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi dan signifikan, pengeluaran pemerintah berpengaruh secara positif dan signifikan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, Covid 19 juga berdampak negatif signifikan memperlambat pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Alokasi Dana Desa (ADD) yang diterima, tidak efektif dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Sumatera Barat. Sedangkan pengeluaran pemerintah merupakan komponen kebijakan fiskal yang tepat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Sumatera Barat. Covid_19 juga berdampak buruk terhadap pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat.</p> Lili Ramahdani Copyright (c) 2023 Lili Ramahdani https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2023-03-30 2023-03-30 5 1 34 42 10.29303/e-jep.v5i1.73 ANALISIS PENETUAN PRIORITAS SEKTOR EKONOMI DALAM PEMBANGUNAN DAERAH PADA SETIAP KABUPATEN PENYANGGA KOTA MATARAM SEBAGAI PUSAT PERTUMBUHAN DI PULAU LOMBOK http://www.elastisitas.unram.ac.id/index.php/elastisitas/article/view/75 <p>Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis sektor ekonomi yang perlu diprioritaskan&nbsp;&nbsp; dalam&nbsp; pembangunan daerah pada setiap Kabupaten sebagai penyangga kota mataram sebagai pusat pertumbuhan di Pulau Lombok. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa&nbsp; Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Nusa Tenggara Barat dan PDRB dari 5 Kabupaten dan Kota di Pulau Lombok dari&nbsp; tahun 2017 samapai tahun 2021. Medode analisis yang digunakan adalah medode &nbsp;analisis SLQ&nbsp; , Analisis Model Ratio Pertumbuhan ( MRP ) serta analisis Overlay.Hasil penelitian&nbsp; menunjukan bahwa&nbsp; sektor ekonomi yang perlu dijadikan alternatif&nbsp; prioritas&nbsp; dalam pembangunan karena memiliki keunggulan dari segi kontribusi dan dari segi pertumbuhan. Untuk daerah ;&nbsp; Kabupaten&nbsp; Lombok Barat yang dapat dijadikan pilihan prioritas dalam pembanguanan daerah adalah sektor :&nbsp; Industri Pengolahan,&nbsp; Pengadaan listrik dan gas,&nbsp; Kontruksi<strong>, </strong>Transportasi dan pergudangan<strong>,</strong> Informasi dan komunikasi<strong>, </strong>Jasa keuangan dan asuransi<strong>, </strong>&nbsp;Real Estate<strong>, </strong>Jasa pendikan<strong>, </strong>Jasa Kesehatan dan kegiatan social, Kabupaten Lombok Tengah yang dapat dijadikan pilihan prioritas dalam pembangunan daerahnya adalah sektor : Pertanian, kehutanan dan perikanan<strong>, </strong>Kontruksi<strong>, </strong>&nbsp;Real Estate<strong>, </strong>Jasa kesehatan dan kegiatan social<strong>, </strong>Jasa lainnya .&nbsp; Kabupaten Lombok Timur yang dapat dijadikan pilihan prioritas dalam pembangunan daerah adalah sektor : Kontruksi,&nbsp; Perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, Real estate, Jasa pendidikan, Jasa kesehatan dan kegiatan social. Kabupaten Lombok Utara yang dapat dijadikan pilihan proritas dalam pembangunan daerah adalah sektor : Pertanian, kehutanan dan perikanan, Pengadaan listrik dan gas, Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan social,&nbsp; Jasa pendidikan. Disarankan agar pemerintah masing masing Kabupaten&nbsp; hendaknya memberi prioritas dalam pembangunan daerah masing-masing pada sektor yang unggul dari segi kontribusi&nbsp; dan dari segi pertumbuhan dalam&nbsp; pembentukan PDRB.</p> Muhammad Alwi Putu Karismawan I Dwa Ketut Yudha S Copyright (c) 2023 Muhammad Alwi, Putu Karismawan, I Dwa Ketut Yudha S https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2023-03-30 2023-03-30 5 1 43 55 10.29303/e-jep.v5i1.75 POTENSI SEKTOR UNGGULAN SERTA KONTRIBUSINYA DALAM MENCIPTAKAN KESEMPATAN KERJA DI KABUPATEN LOMBOK BARAT http://www.elastisitas.unram.ac.id/index.php/elastisitas/article/view/76 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji berbagai potensi ekonomi yang menjadi dominasi serta memiliki keunggulan terutama dalam penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Lombok Barat. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan data sekunder <em>time series</em>. Selanjutnya data dianalisis dengan memakai Tipologi Klassen, Location Quotient (LQ); Model Rasio Pertumbuhan (MRP); dan analisis kesempatan kerja.</p> <p>Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan analisis Location Quotient (LQ), Kabupaten Lombok Barat memiliki 12 sektor yang masuk katageri sektor basis (unggulan). Sedangkan berdasar analisis Model Rasio Pertumbuhan (MRP), terdapat 6 sektor ekonomi yang menonjol dengan ratio pertumbuhan (RPs) yang posistif dan lebih besar dari 1. Dengan dasar 2 analisis tersebut dan mengacu pada kajian tipologi Klassen, Lombok Barat termasuk dalam klasifikasi Tipe II yaitu ‘<em>daerah tertinggal dan dalam proses membangun’</em>. Ini terjadi karena sektor-sektor pendukung pertumbuhannya masih didominasi oleh sektor sekunder yang mulai mengarah ke sektor tersier, seperti sektor penyediaan akomodasi makan minum, Industri pengolahan, Pengadaan air &amp; pengelolaan sampah, Konstruksi, Jasa pendidikan dan jasa lainnya, Perdagangan besar dan eceran, serta sektor Transportasi dan pergudangan. Selanjutnya dari aspek kesempatan kerja didominasi oleh 5 sektor ekonomi utama yaitu sektor Pertanian, kehutanan, dan perikanan; Industri pengolahan; Perdagangan besar dan eceran; Transportasi dan pergudangan serta Jasa keuangan dan asuransi perusahaan, dan sosial. Sedangkan sektor lain relative masih kecil kontribusinya. Karenanya eksistensi sektor-sektor potensial yang ada harus tetap dijaga, dengan melakukan pemetaan potensi yang dimiliki yang diekspos secara luas. Promosi dan inovasi periodik terhadap hasil produksi/industri dan jasa di tingkat lokal/nasional maupun internasional, mesti terus digalakkan dan dikembangkan.</p> Hailudin Akung Daeng Mahyuddin Nasir Alamsyah Abu Bakar Irwan Suriadi Copyright (c) 2023 Hailudin , Akung Daeng, Mahyuddin Nasir, Alamsyah Abu Bakar, Irwan Suriadi https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2023-03-30 2023-03-30 5 1 56 70 10.29303/e-jep.v5i1.76 ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DAN POTENSIAL KABUPATEN DAN KOTA DI PULAU SUMBAWA PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT http://www.elastisitas.unram.ac.id/index.php/elastisitas/article/view/77 <p>Ruang lingkup penelitian ini menganalisis sektor unggulan dan sektor potensial. Tujuannya: untuk mengetahui sektor unggulan dan sektor potensial kabupaten dan kota pulau Sumbawa Propinsi Nusa Tenggara Barat.</p> <p>Variabel penelitian yaitu: Produk Domestik Regional Bruto, Laju pertumbuhan ekonomi, Pengumpulan data dengan menggunakan metode dokumentasi. Analisis data dengan menggunakan analisis <em>Static Location Quotient </em>(SLQ) dan Analisis <em>Dynamic Location Quotient </em>(DLQ) serta analisis Tipologi Klassen. Hasil analisis SLQ dan DLQ menentukan sektor unggulan dan sektor berpotensi untuk unggul di masa depan. Dan hasil analisis Tipologi Klassen menentukan sektor potensial.</p> Wahidin Titi Yuniarti Endang Astuti Copyright (c) 2023 Wahidin, Titi Yuniarti, Endang Astuti https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2023-03-30 2023-03-30 5 1 71 81 10.29303/e-jep.v5i1.77 INFLASI KOMODITAS ADMINISTERED PRICE DAN DAYA BELI MASYARAKAT SELAMA PANDEMI COVID-19: STUDI KASUS PROVINSI ACEH http://www.elastisitas.unram.ac.id/index.php/elastisitas/article/view/78 <p><em>T</em><em>his study aims to analyze the effect of inflation of administered prices, namely the price of fuel, LPG, electricity, and water on people's purchasing power during the Covid-19 pandemic in Aceh Province by looking at changes in price elasticity and elasticity of opinion. This study uses secondary data in the form of a March 2021 cross-section obtained from the National Socioeconomic Survey (SUSENAS). With the Almost Ideal Demand System (AIDS) analysis model, the results showed that people's purchasing power during the Covid-19 pandemic in Aceh Province had a significant and positive effect on commodity prices themselves and cross-commodity prices, while expenditure was negative. Furthermore, the results of the calculation of the elasticity value show that in 2021 people's purchasing power is inelastic in four administered prices commodities with their price elasticity of negative value, especially in electricity, fuel, and PAM water commodities. While cross-price elasticity is positive. The income elasticity has a negative value in LPG and PAM water commodities, and a positive value in electricity and fuel commodities. Therefore, the government needs to maintain the price stability of goods, especially administered prices to improve the welfare of its people.</em></p> <p>&nbsp;</p> Asri Diana Fitriyani Yunidar Purnawa Sari Azka Rizkina Copyright (c) 2023 Asri Diana, Fitriyani, Yunidar Purnawa Sari, Azka Rizkina https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2023-03-31 2023-03-31 5 1 82 91 10.29303/e-jep.v5i1.78 PERTUMBUHAN EKONOMI, INVESTASI ASING LANGSUNG DAN EMISI KARBON DI INDONESIA PERIODE 1990-2022 http://www.elastisitas.unram.ac.id/index.php/elastisitas/article/view/79 <p>Climate change caused by the increasing of carbon emission needs to get serious attention from the society and the policy maker. One of the key factors that makes the carbon emission advance almost uncontrollably is the economic activities such as industrial action. This paper examines the relationship between economic growth, investment, and carbon emissions in Indonesia over the period 1990-2022. Time series data are used to investigate this correlation. The result indicate there is a positive relationship between GNI and carbon emissions, which confirm the environmental Kuznets Curve. As for the Foreign Direct Investment, the result indicate that estimated coefficient is negative.</p> Lidyana Arifah Copyright (c) 2023 Lidyana Arifah https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2023-03-30 2023-03-30 5 1 92 98 10.29303/e-jep.v5i1.79 INTEGRATED ENTREPRENEURSHIP EDUCATION, ENTREPRENEURSHIP INTENTION AND MULTIDIMENSIONAL POVERTY ALLEVIATION IN WEST JAKARTA http://www.elastisitas.unram.ac.id/index.php/elastisitas/article/view/80 <p><em>Poverty cannot be handled by individuals alone; they must work together with the government, society, and the state. Entrepreneurship is believed to be the driving force of the economy, opening up and creating job opportunities as a solution to poverty alleviation. The aims of this study were to describe the effect of integrated entrepreneurship education on the multidimensional poverty alleviation of housewives in the Krendang area, West Jakarta, mediated by entrepreneurship intention. This area is a densely populated area in Southeast Asia with various limited facilities, located very strategically in a business location. This study uses qualitative and quantitative analysis with a sample of 75 respondents, taken by a purposive sampling technique. The data has been collected and processed using the Structural Equation Model methodology. The findings of this study are, integrated entrepreneurship education has a positive effect on multidimensional poverty alleviation; integrated entrepreneurship education has a positive effect on entrepreneurship intention; entrepreneurship intention has a positive effect on multidimensional poverty alleviation; and integrated entrepreneurship education has a positive effect on multidimensional poverty alleviation indirectly through entrepreneurship intention.</em></p> Ellyana Amran Copyright (c) 2023 Ellyana Amran https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2023-03-31 2023-03-31 5 1 99 114 10.29303/e-jep.v5i1.80